Memanasnya konflik antara Amerika Serikat (AS) dan Iran mendapat respons serius dari pemerintah Indonesia. Pemerintah menginginkan kedua negara menahan diri agar tak timbul perang.
Iran, melalui Garda Revolusi, menyatakan mereka telah menghujani markas pasukan AS dan sekutunya di Irak dengan puluhan rudal. Operasi itu merupakan pembalasan atas pembunuhan Jenderal Qasem Soleimani oleh AS pada Jumat pekan lalu (3/1/2020).
Pemerintah Indonesia berharap situasi tak memanas lebih dari itu. Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, perang antara AS dengan Iran akan memicu krisis ekonomi besar-besaran.
"Andai kata terjadi peperangan, nah ini jadi sesuatu yang sangat merugikan bagi dunia. Ekonomi rusak, politik juga. Blok-blok akan terbangun. Itu sangat berbahaya sekali," ujar Ma'ruf di Istana Wapres, Jakarta, Rabu (8/1/2019).
0 Comments